Friday, June 1, 2018

Keutamaan dan Manfaat dari Sholat Dhuha

Salat Duha (Arab: صلاة الضحى) adalah salat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu duha. Waktu duha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur. Jumlah rakaat salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Sayyid Muhammad bin Alawi al-maliki dalam kitabnya khasais al-ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaan sholat dhuha, Penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.
  1. Orang yang Sholat dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. " Barangsiapa yang selalu mengerjakan Sholat dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan." (HR Turmudzi)
  2. Barangsiapa yang menunaikan Sholat dhuha, ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah. " Tidaklah seseorang selalu mengerjakan Sholat Dhuha kecuali ia tergolong sebagai orang yang bertaubat." (HR Hakim)
  3. Orang yang menunaikan Sholat dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. " Barangsiapa yang sholat dhuha 2 rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak 4 rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya 6 rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. dan Barangsiapa yang mengerjakannya 12 rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya." (HR Thabrani)
  4. Orang yang Istiqamah melaksanakan Sholat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu dhuha yang disediakan oleh Allah. "Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu dhuha. Apabila kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ' dimanakah orang-orang yang semasa hidupnya di dunia selalu mengerjakan sholat dhuha? ini adalah pintu buat kalian. masuklah dengan rahmat Allah SWT." (HR Thabrani)
  5. Allah mencukupkan rezekinya. " Wahai anak Adam, Janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu." (HR Abu Darda')
  6. Orang yang mengerjakan Sholat dhuha ia telah mengeluarkan Sedekah. " Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, Setiap Tahmid adalah sedekah, Setiap Takbir adalah sedekah, Setiap Tahlil adalah sedekah, Menyuruh kepada yang Ma'ruf adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan 2 Rakaat sholat dhuha." (HR Muslim).


Selain 6 manfaat diatas masih ada yang harus diketahui. Janji pahala besar seperti pahala haji dan umrah yang diterima oleh Allah.

"Barangsiapa Sholat subuh dengan berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu sholat 2 rakkat, dia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna ."(HR Turmudzi)

Dalam buku yang berjudul panduan Sholat dhuha terbitan Darul Uswah Jogjakarta:2013 yang ditulis oleh Ibrahim An-Naji dan diterjemahkan oleh Ahmad Suyana ini. diketengahkan syarat-syarat untuk dapat meraih pahala umrah dan Haji yang sempurna itu.

  1. Diawali dengan Sholat subuh berjamaah, meski tidak dilakukan di Masjid atau Musholla ini sudah cukup. Batas minimal Berjamaan adalah adanya Imam dan Makmum.
  2. Duduk di tempat Sholat sampai terbitnya Matahari. 
  3. Tidak mengerjakan Perbuatan yang tidak bermanfaat. 
  4. Menyibukkan diri dengan berdzikir hingga waktu diperbolehkannya Sholat dhuha. Imam Al-Ghazali menyebutkan amalan-amalan yang dilakukan di waktu antara subuh dan Sholat dhuha : Berdoa, Berdzikir,membaca Al-Quran dan bertafakkur. 
  5. Mengerjakan Sholat Dhuha di tempat ia berdzikir tersebut meski hanya 2 rakaat.

Maka Berbahagialah orang yang Istiqomah mengerjakan Sholat dhuha. Mengawali pagi dengan ibadah senantiasa menautkan diri kepada Allah yang Maha Kaya.

Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam pengetikan ataupun penyampaian informasi, penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa karena kebenaran semata-mata hanya milik Allah Azza wa Jalla

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon